"Identify your best assets," adalah hal pertama yang dikatakannya pada saya.
Yah, untuk dia sih mudah. Semua yang dia miliki adalah best assets. Lebat terurai kilau helaian rambutnya. Manis menggoda sorot pancar matanya. Indah merona liukan garis bibirnya. Belum lg bodinya. Aduhaiii, nggak nahan!
Everything seems to fall perfectly right on her. Kecuali kutil medium size yang bertengger di ujung luar mata kirinya.
But other than that, dengan apa yang dimilikinya itu, dia terlihat menakjuban dalam balutan busana apapun. Me. Nak. Jub. Kan. Entah itu bergaya girly, elegan, kasual, ataupun macho.
Sedangkan saya?
Saya selalu mengenakan busana berwarna putih. Kaos putih. Jins putih. Kemeja putih. Celana panjang, celana pendek, bahkan celana dalam, putih semua.
Saya selalu mengenakan busana berwarna putih. Kaos putih. Jins putih. Kemeja putih. Celana panjang, celana pendek, bahkan celana dalam, putih semua.
Mengapa?
Karena katanya, entah kata siapa, warna putih bisa memberikan efek "membesarkan".
Ya, saya kecil, mungil, kurus, rata. Tidak ada bagian yang mancung pada tubuh saya. Tidak bagian atas, bawah, depan, maupun belakang. Kecuali, yah, gigi saya. Dan, akui saja, itu bukanlah jenis mancung yang akan mengundang decak kagum dari orang lain.
Karena katanya, entah kata siapa, warna putih bisa memberikan efek "membesarkan".
Ya, saya kecil, mungil, kurus, rata. Tidak ada bagian yang mancung pada tubuh saya. Tidak bagian atas, bawah, depan, maupun belakang. Kecuali, yah, gigi saya. Dan, akui saja, itu bukanlah jenis mancung yang akan mengundang decak kagum dari orang lain.
Saya malu mengakui bahwa saya ingin seperti dia yang bisa mengenakan summer dress yg uber cute, strapless top yang funky, mini skirt yang flirty, serta high heels yang seksi. Saya malu mengakui bahwa saya ingin tampil fashionable, ingin bisa up-to-date dengan fashion trend terkini, ingin menikmati tatapan-tatapan para lelaki yang mengagumi penampilan saya.
Tetapi, entah bagaimana, dengan sendirinya dia mengetahui itu semua.
Dia selalu mengingatkan saya bahwa fashion is for everyone. Dia selalu mengingatkan saya bahwa fashion is confidence.
Karena itulah, dia bertekad untuk membantu saya menemukan kepercayaan diri itu. Menurut dia, ini demi saya sendiri. Menurut saya, ini demi fashion.
Mungkin, suatu saat nanti saya bisa dengan percaya diri mengenakan semua yang saya inginkan itu. Meskipun tidak dalam waktu yang dekat.
Boleh kan saya berharap?
Namun, pastinya, hal ini akan sangat sulit bagi saya. Amat sangat sulit.
Karena, bagaimanapun, wanita saja saya bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!