Oleh: Ullyee Ullyully
awan cirrus bergerak cepat
sementara cumulus berkumpul jadi satu
turut membawa butiran kristal
yang seketika berubah menjadi tetesan hujan
mengikuti hujan yang mulai menderas
air mataku mengalir
ucapkan kata yang tak terucap
'aku mundur'
lalu berlari menyusuri lorong panjang
yang (mungkin) tak berujung
bersama hujan,
yang membawa tiap butir kataku pergi
sementara cumulus berkumpul jadi satu
turut membawa butiran kristal
yang seketika berubah menjadi tetesan hujan
mengikuti hujan yang mulai menderas
air mataku mengalir
ucapkan kata yang tak terucap
'aku mundur'
lalu berlari menyusuri lorong panjang
yang (mungkin) tak berujung
bersama hujan,
yang membawa tiap butir kataku pergi
**
Demi warna indah mentari
yang seharusnya kulihat
demi kawanan hitam
yang kini kupandangi
disini
air mataku kembali menitik
menyuarakan kata yang tak bersuara
'kau hanyutkan kataku,
namun kau bawa kembali ingatan dia'
'terimakasih hujan ,kau begitu adil'
namun kau bawa kembali ingatan dia'
'terimakasih hujan ,kau begitu adil'
lalu menyusup dalam deras hujan
dan gelap malam tanpa bintang
**
Seandainya kau disampingku ,
aku takkan sendiri disini
adakah rindu dihatimu
seperti rindu yang kurasa?
sanggupkah ku terus terlena
tanpamu disisiku
ku akan terus menantimu
tanpamu disisiku
ku akan terus menantimu
hingga waktu tak izinkan ku tuk menunggumu
hingga tak ada lagi cirrus dan cumulus
setiaku untukmu
**
aku suka wangimu
-segar-
namun ,aku sedang impika
pagi berhujan
biarkan pagi ini malaikat terjun
lewat tetesan hujan dan wangi tanah
lontarkan kataku padanya
yg takkan sempat kuucapkan
'selamat pagi ,pangeran'
lalu membelah hujan dengan senyumku
**
Ditengah rintik hujan yang semakin menderas
menyusuri pinggiran jalan
bersama mereka
namun fikiranku melayang
mataku menangis ,hatiku menjerit
aku dapat membohongi diriku
dan itu membuat ku jauh lebih baik
dan itu membuat ku jauh lebih baik
**
tiap kata kangen yang terucap
hanyalah semu
tiap bayang nyata yang terlihat
hanyalah mimpi
bukan ,
bukan kau yang sedang berdiri disana
hanya fatamorgana
layaknya menanti hujan
ditengah gurun pasir
terlalu tidak mungkin
hanyalah semu
tiap bayang nyata yang terlihat
hanyalah mimpi
bukan ,
bukan kau yang sedang berdiri disana
hanya fatamorgana
layaknya menanti hujan
ditengah gurun pasir
terlalu tidak mungkin
**
hujan ,
aku takkkan pernah melihatmu lagi
ini akhir semuanya
perasaanku akan terus terpendam
hingga suatu saat nanti
saat aku telah bersama yang lain
dan kau telah bahagia
aku takkkan pernah melihatmu lagi
ini akhir semuanya
perasaanku akan terus terpendam
hingga suatu saat nanti
saat aku telah bersama yang lain
dan kau telah bahagia
**
dan izinkan aku memeluk dirimu
sekali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal tuk slamanya
dan biarkan rasa ini kan abadi untuk selamanya
sekali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal tuk slamanya
dan biarkan rasa ini kan abadi untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!