Tik..tik.. Ku dengar rintikkan mulai turun. Dari jendela kamarku, ku tatap sang Langit. Hitam pekat menyelimutinya.
****
Kenapa kau menangis langit?
Dari mana kau tahu aku menangis?
Kau mengeluarkan air matamu lagi. Lihat, rintik ini semakin deras.
Ah, kenapa diam saja?
Apakah aku salah mengira?
Hei Hujan, aku mau katakan ini padamu, "terima kasih."
Apa yang aku perbuat padamu?
Entahlah, mungkin aku salah. Aku tidak melihatmu bersedih, namun, aku bisa merasa kehangatan pelukan dirimu.
Aku mau bersahabat denganmu.
Senang sekali. Aku juga.
Hei hujan, aku tahu, kau akan menggoreskan senyummu melalui sang pelangi. Sampaikan salamku padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!