Oleh:
Dini Novianti
@dininovianti
Peluh menetes dari wanita paruh baya itu, mulanya sedikit lalu matanya mengeryit menandakan bahwa dia sedang serius memikirkan sesuatu dan kini butiran air yang keluar dari pori-pori kulitnya semakin lama semakin banyak, ditutupnya telpon yang berada digenggamannya. Suara dikejauhan sana, seseorang yang tidak dia kenal tiba-tiba mengubah hidupnya dalam sehari, tidak, bukan sehari, hanya perlu 30 detik untuk mengubah hidupnya.
“ah, untuk apa aku perdulikan ucapan orang itu, ngelantur, itu hanya orang gila yang nggak ada kerjaan dan berbuat iseng sama nomor yang dia tekan sembarangan.” Itu gumaman yang di keluarkan ibu muda itu di dalam mobilnya.
Namun ucapannya itu tidak memperlihatkan yang sebenarnya, tanpa ia sadari tangannya menekan lagi nomor mailbox di telponnya dan mendengarkan kembali suara di dalamnya.
“anda tidak percaya? Tidak masalah bagi saya, namun saya tau dalam hati anda, anda berkata bahwa saya benar, bahwa suami anda selingkuh dibelakang anda bukan? Apa anda sekarang melihat dia keluar dari sebuah hotel? Tunggu saya menghubungi anda jam enam sore ini.” Bib. Dan suara itu pun habis.
“tapi kenapa dia tahu semua gerak-gerik mas Andi? Ah sial, kenapa penelpon misterius yang selalu meninggalkan pesan di mailboxku tidak pernah bisa ku telpon balik, nomornya selalu tidak aktif.” Kali ini ibu muda itu mengutuki suara misterius itu.
***
Semburat lembayung biru mulai terlihat di ufuk barat diikuti oleh warna kegelapan dibelakangnya. Jam di dinding sepertinya sudah bosan dilihat oleh ibu pemiliknya, tidak kurang dari semenit berlalu mata itu kembali meliriknya. Rasanya waktu berlalu begitu lama, menunggu lima menit terasa begitu berat bagi ibu itu. Satu menit. Dua menit. Hingga akhirnya jam itu menunjukkan 18.00. nada dering pemberitahu bahwa ada SMS masuk terdengar, buru-buru dibuka Nobia miliknya melihat pesan didalamnya.
Anda mendapatkan 1 pesan suara, silahkan buka kotak suara anda
Klik
“dan anda masih mendengarkan suara saya, artinya anda penasaran pada saya. Apa yang saya katakan, semuanya benar, jika tidak percaya, hubungi suami anda sekarang, dia pasti tidak bisa pulang hari ini dengan alasan meeting. Datang ke hotel yang telah saya sebutkan pada pesan sebelumnya, cari kamar 602 dan anda akan menemukan kejutan disana.” Bib. Suara itupun kembali habis.
Semuanya berawal seminggu yang lalu, suara misterius itu memberitahu semuanya, bagai tuhan yang tau gerak-gerik umatnya. Kali ini, suara yang sedang memainkan peran layaknya tuhan itu ingin merusak hidupnya, setidaknya itu yang dipikirkan ibu muda itu.
31 Januari, 2010 13.00
“jangan tutup telpon ini. Dengarkan saya. Suami anda selingkuh.”
31 Januari, 2010 19.00
“masih tidak percaya? Hari ini suami anda akan pulang terlambat. Buktikan perkataan saya.”
1 Februari, 2010 07.00
“betul bukan? Apa yang dia bilang? Rapat mendadak? Huh, klise bukan, apa yang ada cium dikemejanya? Wangi bunga bukan?”
1 Februari, 2010 07.00
“lihat dikantong celananya, disana ada bukti pembelian kalung berlian. Apa itu untuk anda?”
Terkadang sehari satu kali, lalu dua kali sehari, hingga berujung kemarin, 5 Februari.
“ikutin suami anda, hari ini dia akan ke hotel Hilbon. Bukan untuk urusan kantor, namun membooking kamar. Tidak percaya? Silahkan cek sendiri, hari ini jam 13.00”
Semuanya semakin kacau, kalut, tidak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan perselingkuhan yang diketahui dan dilihat oleh mata kepalanya sendiri. Lagi-lagi ibu muda itu terlihat meneteskan keringatnya, kali ini dengan butiran air disudut matanya. Pernikahan yang genap dua tahun hancur oleh suara yang berlaku layaknya tuhan. Ibu muda itu masih bingung dengan hal yang harus dilakukannya. Berkali-kali dilihatnya layar Nobianya itu, hingga akhirnya..
Tuut.. tuut.. tuut..
Klik
“hallo sayang.”
“mas, kamu pulang kan malam ini?”
“ehm.. sayang, aku ada meeting malam ini. Tapi hanya satu malam kok, mendadak sayang, besok juga aku pulang. Bos bilang ini meeting penting, aku udah bilang nggak bisa kalau mendadak tapi bos maksa, aku nggak bisa nolak.”
Aku nggak minta penjelasan, kenapa mas Andi begini, bohong, mas Andi bohong!
“tapi mas pulang dulu kan, sebelum meeting? Masa nggak sih.”
“nggak bisa sayang, waktunya mepet. Besok juga aku pulang kok.”
“mas meetingnya dimana?”
“ehm.. meeting.. meeting dikantor, sayang, bos aku manggil, nanti aku telpon balik ya. Love you. Muach.”
Klik
Tut. Tut. Tut. Tut.
“Sial, lagi-lagi suara itu benar. Nggak, aku nggak bisa diam, sementara aku tau kalau mas Andi selingkuh di depan mata aku.”
Hotel Hilbon. Kamar 602.
***
Setir mobil akan menjerit jikalau dia memiliki mulut, cengkraman tangan ibu muda itu sudah meremas-remasnya berkali-kali. Swift coklat itu melesat cepat dijalan menuju hotel Hilbon. Jalanan tidak macet seperti biasanya, sepertinya Tuhan melancarkan jalannya malam ini.
Hotel itu terletak dipinggir jalan Panjar, setelah memarkirkan mobilnya, ibu muda itu beranjak ke lobi hotel, tanpa menanyakan ke resepsionis, dia melangkahkan kaki ke kamar 602, seperti yang dikatakan oleh suara itu.
Lantai enam. 601. 602.
Ini kamarnya, di sini kah kau mas? Memberikannya bunga dan mengalungkan berlian itu padanya? Pikiran ibu muda itu meracau. Tidak ada niat untuk mengetuk pintu, dibukanya pintu kamar itu, dan ternyata tidak terkunci.
Gelap, kamar itu gelap, apa suara itu berbohong?
Ibu muda itu terus melangkahkan kakinya, hingga
SURPRISEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE…………….
TEEEEEEEEEEEET… TOOOOOOOOOOT… PREEEEEEEEEEEEEEEETT..
Serentak lampu kamar itu menyala, riuh suara terompet mengisi kamar yang asalnya gelap tak bersuara. Disudut kamar itu, terlihat meja kecil dengan bunga, berdiri seorang laki-laki yang telah dikenalnya dan yang paling ingin dilihatnya malam itu. Suara dering pesan Nobia kembali terdengar.
Anda mendapatkan 1 pesan suara, silahkan buka kotak suara anda
Klik
“saya tau, anda sangat mencintai suami anda. Saya tau, sangat tau, karena saya melihat anda melihatnya saat ini, di ujung sudut sana, dengan bunga ditangannya. Happy Wedding Anniversary yang ke dua sayang. I know you love me, because you come here, just because one reason, that your love is for me.” Bib.
Suara itu.
Suara itu, merubah hidupnya lagi,bukan dalam waktu 30 detik, kali ini lebih lama, satu menit. Disudut matanya, masih tertahan air yang mulai tidak terbendung, malam itu, suara misterius itu datang menghampiriku dan berkata.
“I am sorry for making you cry. But I happy to see that, knowing that your love is just for me. I love you, Indira.”
Lalu terdengar lantunan Glenn Lewis, mengiringi keduanya yang sedang berpelukan..
It feels like a fire that burns in my heart
Every single moment that we spend apart
I need you around for every day to start
I haven’t left you alone
Something about you, I stare in your eyes
And everything I’m looking for I seem to find
All this time away is killing me inside
I need your love in my life
I wanna spend time till it ends
I wanna fall in you again
Like we did when we first met
I wanna fall with you again
Every single moment that we spend apart
I need you around for every day to start
I haven’t left you alone
Something about you, I stare in your eyes
And everything I’m looking for I seem to find
All this time away is killing me inside
I need your love in my life
I wanna spend time till it ends
I wanna fall in you again
Like we did when we first met
I wanna fall with you again
sangat suka cerita ini! (:
BalasHapuskeren... :)
BalasHapus31 Januari 2010, 13.00 wib
BalasHapusjadi setahun yg lalu dong,.,.....
31 Jan 2011 maksutnya???
uhhhh so sweet...
BalasHapusUdin... suka suka suka.. sempet takut sih pas baca awal cerita.. soale suamiku kan sering tugas luar kota jg..
BalasHapustp klo endingnya kyk gituh.. so romantic.. ^^
aaahhh.... baguuuss.. rapi dan ga ketebak :D like it
BalasHapus