Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Jumat, 04 Februari 2011

Lalu, Sudah Terhapuskankah?

Oleh: Rani Amalia Busyra (@kekasihpuisi)
kekasihpuisi.webs.com


Dari dulu aku percaya
hujan dapat membantu sembuhkan luka yang tak tersembuhkan,
memaafkan kesalahan yang tak termaafkan,
bahkan menghapus dosa yang tak terhapuskan.
Bukankah setelah hujan akan ada pelangi?
Di sanalah hujan mengabadikan pesannya,
bahwa setiap duka pasti terbayarkan oleh bahagia.

Kulangkahkan kaki gontaiku. Kutahan tangisku menjadi isak satu-satu. Mulutku tergagap-gagap menyebut "I..Ibu... Ib..bu..."

Tah kuacuhkan pandangan aneh dari orang-orang yang berteduh di pinggiran toko.
Tak kuhiraukan anak-anak kecil yang sedari tadi mengikutiku menawarkan ojek payung.

Aku basah. Rambutku basah. Mataku basah. Pakaianku basah. Seluruh tubuhku basah. Tak terkecuali hatiku.

Aku terus berjalan hingga hujan selesai membasuh luka di sudut bibir dan menghilangkan rasa panas di pipiku.

Aku terus berjalah hingga hujan membuatku lupa akan keterperanjatanku oleh sebuah tangan yang melayang menghampiri pipi. Tangan yang kurindukan belaiannya, yang kurindukan suapan darinya. Namun tiada. Namun tiada.

Aku akan terus berjalan hingga hujan berhenti mengiringi tangisku, karena aku baru menyadari hujan tak akan mampu menghapuskan dosaku yang tak terhapuskan.

Aku akan terus berjalan hingga bau darah meluruh dari penciumanku. Begitu lekat. Begitu pekat.

Aku akan terus berjalan hingga...

BRAAKKKK!!

***

Koran pagi:
"Sebuah mobil yang dipacu dengan kecepatan tinggi kehilangan kendali di jalan licin. Satu pejalan kaki tewas tertabrak."

"Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas di kamarnya dengan tiga luka tusukan di dada."


Dari dulu aku percaya
hujan dapat membantu sembuhkan luka yang tak tersembuhkan,
memaafkan kesalahan yang tak termaafkan,
bahkan menghapuskan dosa yang tak terhapuskan.
Bukankah setelah hujan akan ada pelangi?
Di sanalah hujan mengabadikan pesannya,
bahwa setiap duka pasti terbayarkan oleh bahagia.

Lupakah engkau?
Tak akan ada pelangi jika tak ada cahaya matahari.

1 komentar:

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!