Hujan, Sendiri, Sepi.

Oleh: gita_nofieka


hujan, sendiri, sepi.
...

menunggu kamu pulang, bukan hal yang mudah memang, lelah, gelisah, ingin cepat melihat kamu lagi di hadapanku, sekarang, detik ini. bukan nanti.

tapi itu tidak mungkin.

setiap hujan turun, rasa kangenku meningkat.
saat hujanlah, pertama kali aku menangis di depanmu, dan kau bilang sayang padaku.

padahal,
aku bukan penyuka hujan.
bisa dibilang aku benci.
ya, benci.
saat hujan turun, walaupun aku hanya terkena sedikit tetesannya, bisa membuat aku terbaring lunglai tak berdaya kedinginan, karena, aku sangat alergi terhadap air hujan.
tapi mengapa, saat hujan aku malah merasakan kau dekat?

dekat, begitu dekat.

saat itu hari hujan.
kau mengajakku makan berdua saja.
di dalam mobil, kamu ceritakan semua perasaanmu padaku, dan kau bilang, hari itu kamu putus dengan kekasihmu, sedangkan aku saat itu masih bersama orang lain.
aku menangis di hadapannya, ditambah hujan deras yang membuat kita berdua sangat mellow.
aku ingat sekali, apa yang kamu katakan waktu itu saat aku ingin menangis.
"ayo masuk ke dalam, kita bicarakan ini di dalam, sambil makan, jangan kehujanan ya, kamu kan alergi dingin"
mataku tambah ingin sekali mengeluarkan air mata, dia pinjamkan payung ibunya untuk memayungi agar hujan tidak membuatku sakit.
pembicaraan di dalam mobil kami lanjutkan.
"kalau nanti, kita memang berujung apa-apa bagaimana?"
saat itu aku ingat kamu sangat berpikir keras, dan akhirnya keluarlah kalimat.
"hmm yaudah buktiin aja kalo kita gak ada apa-apa"
saat itu juga air mataku keluar.
entah air mata untuk siapa.
untuk kamu, untuk dia, atau untuk orang yang sedang sakit hatinya.

namun ternyata memang kisah kita dimulai sejak itu.
sejak hujan, kau putus, obrolan di tengah hujan di dalam mobil, memayungi aku, dan aku pun putus.

dan memang benar, kisah kita dimulai saat itu, saat hujan.

dan sekarang, hari sedang hujan.
kamu ada jauh disana.
entah apa kabar.
yang jelas, saat hujan turun, aku jadi ingat dan tersenyum, bahwa kamu, sangat menyayangiku. :)

cepatlah pulang, aku selalu menunggumu.