Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Sabtu, 29 Januari 2011

Aku dan Dia


Oleh raining.lin77@gmail.com




Dia lagi, dia lagi. Aku bosan melihatnya. Di mall, di kafe, di kampus, di trotoar, bahkan di supermarket saat aku belanja bulanan, dia, dia dan hanya dia yang kulihat.

Ibu, Ayah dan teman-temanku semua pendusta. Katanya hanya ada satu aku, kata mereka aku unik, one of a kind. Gombal!
Buktinya aku melihat dia, yang berjalan, bernafas, bernyawa dan serupa dengan aku. Padahal aku tak pernah membawa cermin. Bayanganku kadang memanjang atau hitam. Tapi dia, kenapa ada dia?

Aku lelah, aku mulai merasa capek. Dia datang lagi, dan lagi, dan lagi. Tersenyum, melambai, mengibaskan rambut panjangnya, mengayunkan kakinya, menyampirkan tasnya dan menggandeng tangan ... aku.

Aku tadinya benci padanya karena ia merampas keunikanku. Ia telah mencuri kehidupanku. Ya, sekarang dia yang menjadi ratu, dia yang menjadi pusat perhatian, bukan aku.

Tadinya setiap bercermin, aku menatap rupaku. Setiap aku tidur, angan-angan dan imajinasiku yang mengawang-awang. Sekarang tidak.
Dia yang mengambil alih mimpi-mimpiku, dia yang menorehkan luka dihatiku, dan dia yang membakar amarah dan kebencianku.
Karena dia...jauh lebih sempurna dariku.

Siapa yang pantas dienyahkan, aku atau dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!