Oleh:Irene Wibowo (@sihijau)
Minggu Pukul 11 Siang
Ah, kau duduk di dekatku, minggu ini. Andaikan aku tahu namamu. Apa daya, aku hanya bisa menatapmu.
****
2 minggu kemudian,
Ya, ya.. Mungkin aku salah bertemu denganmu disini, hingga 2 minggu sudah aku tak bisa melihatmu. Hmm, apa aku salah kalau aku hanya ingin memandang? Dimana aku bisa bertemu denganmu lagi selain disini?
Ya, setahun yang lalu aku masih ingat, kau duduk di sampingku. Setiap jam 11 siang, kita bertatap muka. Kenapa aku juga cukup meski hanya bertatap muka?
*****
5 minggu kemudian,
Mungkin salah. Yah, mungkin. Sudah 5 minggu sekarang. Apakah benar, malam natal itu perjumpaan kita terakhir?
Hmm, aku hanya senang menatapmu. Kadang saat bertemu denganmu, hatiku bertanya-tanya siapa namamu? Kadang aku mengkhayalkanmu, meski ibadah telah dimulai.
Ah, benar. Ini salah. Aku tidak bisa kosentrasi ibadah saat bertemu denganmu. Hingga si "pemilik rumah" pun cemburu padamu.
Baiklah, aku akan tetap menunggumu, bila bukan di hari minggu pukul 11siang, aku yakin di hari nanti, saat Dia katakan "ya", aku akan berkenalan denganmu.
Aku takkan melupakan wajahmu, senyummu, kaca mata mu yang bergagang hitam dan besar, serta kaos polo shirt hijau yang suka kau pakai.
Baik, aku akan beribadah sekarang. Setelah ini, aku akan mengingat dirimu lagi. Karena "penggemar rahasiaku" sudah cemburu saat aku datang ke rumahNya.
Jakarta, 16 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!