Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Sabtu, 29 Januari 2011

Jalan-jalan si Doppelganger

oleh Aditya






14 Januari 2011, 14.21 Wib

“Kar..! kamu cari apaan sich..?? berisik tau, emang bakalan ketemu...?? kalau kamu bolak-balik koran-nya secepat itu..?? ah aku tahu kamu pasti sedang cari yang berbau-bau porno kan..?? udah dong Kar, kamu kayak orang autis lho kalau kayak gitu terus..!” ucap cewek berkacamata itu pada pria di sampingnya

“apaan sich Nin...aku ini sudah terbiasa baca koran seperti ini, aku bisa baca secara detail 1 halaman penuh selama 10 detik, biasanya kalau aku baca koran juga kayak gini kok dan kamu gak pernah protes..!! kenapa sekarang kamu jadi sewot...??“ jawab pria di samping cewek itu dengan nada kesal

“ iya sich..?? kalau biasnya sih aku gak heran, cuman kali ini agak heran aja.. eh kamu jangan langsung liat ya..!! di seberang peron persis di depanmu itu, ada orang yang sama autisnya kayak kamu... tuh liat aja!! tapi awas jangan sampai ketahuan, malu kan kalau ketahuan ngomongin orang..hehehe” sambil melirik orang di seberang peron

dan ternyata benar apa yang di omongin si Nina nama cewek berkacamata tadi, tepat dalam jarak 10meter di depannya duduk seorang pemuda yang sedang sibuk memperhatikan koranya dengan serius dan sama-sama kencangnya dia membolak-balik koran, beberapa kali pria itu terhenti seakan menemukan sesuatu di sela-sela koranya tapi dengan cepat pula ia meninggalkanya, terkadang pula dia kembali ke halaman sebelumnya seakan mencocokan dengan halaman yang baru saja ia buka. benar-benar mirip sekali dengan apa yang di lakukan si lingkar nama laki-laki tadi.

“ah paling cuman kebetulan aja, toh orang yang pinter baca cepat, kan bukan aku saja hahaha” ucap lingkar
“O... iya...ya kan orang autis di dunia ini gak cuman kamu aja hahaha” balas si nina
“ah silan lo, sama pacar sendiri di bilang autis, kenapa juga elo pacaran sama orang autis” balas si lingkar yang tak mau kalah di hina autis
“karena... hanya orang autis di depan saya ini saja yang mampu memahami hati ku yang serumit ini” sesaat susana menjadi hening dan begitu romantisnya, tiba-tiba pipa-pipa berkarat di stasiun pun berubah menjadi bersinar berwarna pink, pelataran yang semula kotor tergenang air hujan dan kusam itu pun, tiba-tiba berubah menjadi keramik bertahta batu permata merah muda di sudutnya.

“HAHAHAHAHAHAHA.....” tiba-tiba susana kembali lagi terbentur kenyataan, semua yang terbayangkan tiba-tiba saja pudar setelah pemuda di depan lingkar itu tertawa terbahak-bahak dengan suaranya yang cukup keras, sampai-sampai hampir seluruh penghuni peron menoleh ke pemuda itu.

“orang itu kenapa ya kar...??” tanya nina dengan terheran-heran
“nemu karikatur upin ipin vs unyik usrok kalik..??” jawab lingkar asal2an
“ah bisa aja kamu, aku ke toilet dulu ya...?? habis itu kita makan, keretanya berangkat jam 5 kan..??
“iya sana hati-hati ya... EH PERLU DI ANTER GAK...?? SAPA TAHU ADA KECOAK EKOR SEMBILAN DI TOILET...?? teriak lingkar
“GAK USAH YEEE, LAGIAN MANA ADA KECOAK BEREKOR, WEKKKKKK... HAHAHA” balas nina sambil menjulurkan lidahnya
“HAHAHAHAHAHAHA....” pemuda di sebrang jalan tertawa sangat keras lagi...
“lah, beneran gila tuch orang, hiiiii...” lingkar mulai beranjak mengikuti si Nina

14 Januari 2011, 15.13 Wib

“makan mas...??”
“ada sayur sup buk...??
“ada mas...” jawab penjual makanan
“ya udah buk, saya pesen makan pakek sayur sup aja tapi jangan pakek wortel ya, sama tempe gorengnya dua, minumnya es teh gulanya dua sendok aja, sama kasih irisan jeruk lemon yang paling asem ya bu”
“......????” ibu penjual warung diam saja
“hehehehe... maap ya buk, pacar saya ini emang autis jadi makanya juga harus yang ekstra autis hehehe” potong Nina, waktu lihat penjual itu bingung
“iya sich mbak saya heran... hehe tapi yang bikin saya lebih heran.. pesenan mas ini sama dengan pesanan, mas-mas yang duduk di pojok itu” sambil menunjuk pria yang berada di seberang peron tadi. “ini catatanya, tadi saya catat takut ada yang salah” sambil menyerahkan sebuah catatan.
“kok bisa ya...?? bener lho kar persis banget ama kebiasaan autis mu..hahaha” ejek si nina
“mana..! sini..! “ si lingkar heran juga setelah melihat catatan itu, ternyata sama persis dengan apa yang di pesanya, sesekali lingkar melihat ke arah pemuda itu tapi sayang pemuda itu bermasker dan takterlihat jelas wajahnya.
“udah, duduk yuk kar” akhirnya mereka duduk menjauhi pemuda itu “sekarang aku jadi mikir deh kar..?? kok bisa ya sama terus” tanya nina penasaran
“ah.. cuman kebetulan aja” jawab lingkar walau pun dari mukanya dia terlihat bingung
“sekarang coba deh kamu pikir, berapa kemungkinan di dunia ini ada orang yang hampir mirip kelakuan autisnya kayak kamu dalam tempo waktu 2 jam...?? coba dech kamu pikir” tanya Nina dengan nada penasaran, tak kalah penasaranya si Lingkar di bikin pusing dengan pertanyaan itu
“hemm... 40% mungkin” jawab lingkar ragu
“40%...?? hah kemiripan seperti ini lo bilang 40%!!” omel Nina dengan jawaban Lingkar yang kurang memuaskan baginya, sambil sesekali melihat ke arah pemuda itu, dan pemuda itu sedang asiknya memainkan rubik 3x3x3 dengan cepatnya tanpa melihat rubik yang di pegangnya.
“tuch lo liat sekarang, kemungkinan lo meningkat jadi 60%” sambil melirik ke pemuda itu
“gak mungkin...!!!” sekarang gantian Lingkar yang terheran-heran
“kenapa bisa sama ya...??” guman Lingkar seraya mengeluarkan rubik 3x3x3 dari dalam tasnya sambil memutar-mutarkanya secepat yang di lakukan si pemuda misterius itu
“ini mas pesananya..” ucap pelayan, yang berhasil membuyarkan keheranan mereka berdua.
“makasih mbak...” balas Nina sambil tersenyum
“lho mas itu kok mainannya sama ama masnya yang di sana...?? kotak ajaib itu!!”
“ini rubik mbak namanya” jelas Lingkar
“oh... iya deh apalah namanya itu, itu sodara kembarnya pasti..gak duduk jadi satu aja mas” ucap pelayan itu sambil meninggalkan meja makan. sedangakan Nina dan Lingkar hanya mampu saling bertatapan saja.

14 Januari 2011, 16.55 Wib

“PERHATIAN..PERHATIAN KERETA PRAMEKS SOLO-JOGJA, PEMBERHENTIAN TERAKHIR STASIUN TUGU, SEGERA DI BERANGKATKAN DARI JALUR 3, PARA PENUMPANG DI HARAPKAN SEGERA MENYIAPKAN DIRI, JANGAN SAMPAI ADA BARANG YANG TERTINGGAL DI STASIUN, TETAP WASPADA DAN SELAMAT JALAN, SEMOGA SAMPAI TUJUAN”

“amin...” ucap lingkar meng aminni penyiar radio stasiun
“eh kereta kita tuh... yuk buruan naik biar dapat tempat duduk” ucap Nina sambil berlari-lari kecil menuju jalur 3 “eh... tunggu lah, kamu mah enak cuman bawa tas kecil nah gue harus bawa-bawa ransel gede pakaian mu, kayak gini” sambil bersusah payah mengangkat tas ransel tersebut, sedangkan si Nina sudah sampai di pintu kereta api “kamu gak ikhlas ya yang...???” ucap Nina dengan nada sedih “iya gue ikhlas kok, jangan sedih gitu dong” ucap lingkar khawatir kalau-kalau pacarnya marah “HAHAHAHA... KALAU BEGITU YANG SEMANGAT DONG NGANGKATNYA... ENTAR GAK AKU BAYAR LHO PAK” ejek Nina, dan anehnya si Lingkar bukanya marah, tapi dia malah tersenyum ke arah si Nina, dan mengangkat tas ransel yang gede itu dengan mudahnya, seakan-akan mempunyai tenaga baru untuk mengangkatnya (the power of love kali ya :D) 

“aduh capeknya bawa karung beras” ejek Lingkar sambil mengibas-ibas kan tanganya kemuka, berharap keringatnya yang bercucuran hilang. “aduh capek yach...sini aku tiupin hahaha“ Nina mulai meniupin wajah si Lingkar “gak usah nafas lo bau, hahaha” sambil menutup hidungnya “ enggak ah asal deh kamu” tangan Nina mulai mencubit si Lingkar, dan berlangsunglah adegan saling cubit-mencubit sepasang dua sejoli yang sedang di mabuk asmara ini, dan mulai lah berterbangan kelopak bunga di seluruh ruas gerbong kereta api, beberapa penumpang yang lain secara ajaib berubah menjadi properti sebuah taman bunga, ada yang berubah jadi bunga, ada yang berubah jadi kursi taman dan ada juga yang mulai berubah menjadi kupu-kupu, dan yang paling sial adalah anak gemuk yang duduk di kursi paling ujung lorong, yang sedikit-sedikit berubah menjadi tong sampah, tidak semulus perubahan yang lainya perubahan anak gendut ini terjadi banyak guncangan, mungkin dia sedang berontak dengan nasibnya, nasib sebagai pemeran tong sampah. “Plup..plup..plup..plup..plup..plup..plup” tiba-tiba khayalan mereka pun pudar satu persatu setelah pemuda misterius itu, secara paksa masuk ke kereta api yang sudah hampir tertutup pintunya.


pemuda misterius itu menengok kiri dan kanan sambil mencari tempat duduk yang kosong, tepat di pinggir sebelah kiri dia melihat tempat duduk kosok, tapi dia enggan untuk mendudukinya, dia terus melihat ke arah tempat duduk itu seakan-akan tempat duduk itu sedikit menakutkan baginya, takut kalau tiba-tiba kursi itu hidup dan memakanya dan menelanya kedalam kegelapan.

“kau lihat pemuda itu..??” tanya nina ke Lingkar dengan nada heran
“iya...” jawab lingkar terlihat dahinya mengkerut setelah melihat ekspresi pemuda itu
“bukankah kau juga selali paling takut duduk di tempat duduk yang paling pinggir...??”...”dulu kamu cerita, bahwa tempat duduk yang paling pinggir itu menakutkan, jika kita duduk di tempat yang paling pinggir, lama-lama kita seakan-akan mulai terpisah dari orang-orang yang berada di sekitar kita, dan mulai terbawa ke dalam dimensi lain, hingga di telan oleh kegelapan” terang Nina sambil menatap wajah Lingkar penuh cemas “ribuan orang di dunia ini hanya sedikit yang berfikiran sama seperti mu,dan sekarang bertemu dalam tempat yang sama dan waktu yang sama, itu adalah kemungkinanya sangat kecil sekali, dan sekarang tingkat kemiripan kalian sudah mencapai 80%” jelas Nina dengan perasaan yang semakin cemas, “jangan-jangan kamu memang punya seorang kembaran yang identik kar...??” tanya Nina yang berharap keluar kata IYA dari mulut Lingkar, dan menyudahi rasa cemasnya yang lama-lama mulai berubah menjadi rasa takut.. “Tidak” jawab Lingkar singkat

30 menit berlalu dengan susana keheniangan di antara Nina dan Lingkar, walau pun suara mesin di kereta api meraung-raung dan suara hiruk pikuk penumpang yang membawa anak kecik. tidak mampu membunuh keheningan mereka, sesekali mereka saling berpandang dan mencuri-curi pandang ke arah pemuda miterius itu, yang terlihat sesekali mempertahankan posisi berdirinya akibat guncangan-guncangan kecil dari gerbong kereta api, pemuda itu seperti pohon kelapa di pinggir laut yang bergerak gemulai di terpa angin pantai. 

dan tiba-tiba terjadi guncangan yang lumayan keras hingga menghentikan laju kereta api, semua penumpang panik termasuk Nina dan Lingkar tapi ada yang lebih membuatnya kaget. Pemuda itu... Pemuda itu... kehilangan maskernya. mungkin terlepas karena guncangan kereta yang sangat keras, dan mereka akhirnya saling pandang antara pemuda misterius itu dengan Lingkar dan Nina. Pemuda itu nampak terkejut melihat kedua remaja itu melihatnya dan mulai mencari maskernya yang terjatuh. sedangkan Lingkar dan Nina mereka jauh lebih terkejut melihat pemuda itu, wajah pemuda misterius itu ternyata sama persis dengan wajah Lingkar. akhirnya kemiripan mereka pun terjawab sudah 100%. Mereka berdua membeku dalam waktu yang lama sedangkan pemuda itu mulai memasang masker nya yang sudah ketemu dan segera berlari kearah gerbong di depanya. melihat keadaan tersebut tanpa pikir panjang Lingkar mulai mengejar pemuda misterius itu dan di susul Nina di belakanya

“TUNGGUUUUUU...!!!” teriak Lingkar

dan ketika Lingkar masuk ke dalam gerbong di depanya pemuda itu tiba-tiba sudah tak terlihat lagi
“dimana dia...??” tanya Nina
“Hilang...” kini perasaan kedua remaja itu bercampur aduk, terkejut, bingung, cemas, takut dan berkeringat.

 14 Januari 2223, 18:18

“Zinnnggg...zinnnggg... zinnnggg... zinnnggg... zinnnggg...” terlihat cahaya terang yang sedang berputar-putar dengan kencangnya seakan-akan sebentar lagi akan meledak, dan benar saja beberapa detik kemudian “PUUUUUUFFFFFFFFF” cahaya itu sekejab hilang di gantikan oleh sesosok pemuda bermasker putih “Hufffffff, hampir saja ketahuan” ucap pemuda itu dengan lega “Raito, dari mana saja kamu..?? sampai terengah-engah seperti itu..??” tanya sesosok orang tua yang muncul di dari balik pintu di depan pemuda itu. “dari jalan-jalan di tahun 2011 yah, cari ide buat nulis cerpen di Writingsesion, sambil liat jaman kakek buyut kita pacaran... hahahaha lucu dech yah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!