Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Senin, 17 Januari 2011

Mencintai Dari Kejauhan

Oleh: Astari Indahingtyas
http://astarindah.tumblr.com

Dari kejauhan Asti dapat melihat sosok Ade. Tubuh tegap, tinggi, atletis, dan kepala plontos. Bukan sosok yang sulit dicari di tengah keramaian.

"Ti...ternyata lu di sini?" Suara itu, suara yang begitu familiar, segera menyadarkan Asti dari lamunannya.
"Eh ada Ade. Iya nih...dari tadi bahkan."
"Kok lu sendirian sih,Ti?"
"Emang sengaja. Lagi ada kerjaan dan bosen aja kalo ngerjainnya di rumah."
"Ya udah...gue kebetulan juga lagi mau makan dan ga ada temen. Bareng aja ya,Ti. Lu ga keberatan kan?"
"Ya gak lah. Lumayan ada temen sebentaran."

"Ya ampun, Ade. Menyebut kata teman ke kamu adalah siksaan. Mungkin buat seorang Ade, aku cuma seorang teman yang dia kenal sejak masa kuliah." pikir Asti

Ade dan Asti dipertemukan saat mereka sama-sama di kegiatan kampus mereka. Dan ternyata komplek rumah mereka berdekatan sehingga mereka sering pulang bersama.

"Ti, lagi ada kerjaan apa sih? Kok sampe weekend gini lu kerjain?"
"Iya, De. Kerjaan kantor sih. Bukannya sok loyal dan berdedikasi, tapi emang harus selesai. Lu sendiri ngapain, De?"
"Baru nge-gym terus mau cari outfit buat gig nanti malem."

"Wah...badan yang makin jadi dan konsistensinya nyanyi di sela-sela kerjaannya bikin dia makin penuh pesona." Asti memang mengagumi Ade secara diam-diam. Tapi tak ada daya untuknya mendekati lelaki itu. Badannya kaku dan lidahnya kelu bila berada terlalu dekat dengan Ade. Namun seiring berjalannya waktu, Asti tampak semakin santai dan mampu menutupi perasaannya.

"Malem ini rencananya kemana, Ti?"
"Paling nyelesein kerjaan ini aja. Ga sempet disambi deh kayanya."
"Nonton gue nyanyi deh malem ini."
"Sori banget ya, De. Ga bisa."

"Yah...Asti...kenapa sih gak bisa dateng malem ini?" pikir Ade gelisah.

Bagi Asti, dia merasa kalau dia tidak pantas mendekati Ade sebagai kekasih. Lamanya Asti mengenal Ade dan berkali-kali pula ia melihat pergantian pacar lelaki idolanya itu, membuatnya semakin minder. Dalam pikirannya, perempuan tak berparas dan bertubuh model seperti dia tak akan pernah masuk dalam hitungan seorang Ade. Sejak itu Asti resmi mengesahkan dirinya sebagai pengagum rahasia Ade.

***

Malam itu juga, saat Asti sudah merebahkan tubuhnya di kasurnya, Ade sedang bernyanyi. Tak dipungkiri bahwa Asti pasti memikirkan penampilan temannya malam itu.

"Wah...Ade malem ini nyanyi apa aja ya? Kangen banget denger suara dia dan liat penghayatan dia setiap nyanyi deh."

Di tempat yang berbeda, Ade menyanyikan lagu Martin Niviera yang berjudul Be My Lady...

"Be my lady
Come to me and take my hand
and Be my lady
Truly I must let you know
that I'm in love with you
All I want is you
How I need you
so please...

Be my lady
Maybe you could lose the pain
if you just tell me
Say the words you long to whisper
that I want to hear
somethings on your mind
is it hidden in your smile

Be My Lady
Just forget the past it's time to mend your broken heart
No walls divide us now
So dry the tears in your eyes
Nothing can stop us now
I'll give you all I have

Be My Lady
You're the one that I adore
So please believe me
I could never find the courage
To resist your charm
Nothing's more divine
Than each moment
You are mine

Be My Lady
Just forget the past
It's time to mend your broken heart
No walls divide us now
So dry the tears in your eyes
Nothing can stop us now
I'll give you all I have

Be My Lady
Let the sun shine through heart
And make a brand new start
Stay with me each night and day
Through the rest of my life
Just like a work of art
My love will last until forever

Just like a work of art
My love will last forever "

"Asti...kenapa kamu gak dateng malem ini sih? Lagu yang baru aku nyanyiin kan sebenernya buat kamu dan udah 2 tahun belakangan ini pengen aku nyanyiin buat kamu." desah Ade dalam hatinya.

Ade pun menunduk lesu setelah menyanyikan lagu tersebut. Penonton pun terpaku akan keindahan suaranya dan perasaan serta ketulusan yang terpancar dari sorot mata Ade selama bernyanyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!