Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Senin, 31 Januari 2011

Peluk Emma

Oleh: Irene Wibowo
Twitter : @sihijau

" Aku sayang ayah," bisik Emma sambil memelukku.
" Ayah juga. Sekarang tidur ya. Sudah malam."

Peri kecil, aku selalu merindukanmu.
" Ayah, siapa yang paling ayah idolakan?" tanya Emma.
" Tentu, Emma selalu jadi idola ayah."
Aku selalu ingat pertanyaannya saat kita bermain bersama. Bertapa bahagianya aku menjadi seorang ayah.

****

"Dan pemenang untuk kategori penyanyi terbaik adalah EMMA SMITH" ujar pembaca nominasi itu. Aku bertepuk tangan sekerasnya-kerasnya. Emma berdiri dan langsung memelukku erat-erat. Bertapa
bahagianya dia.
" Kau selalu jadi idolaku Emma, " bisikku padanya.
" Terima kasih ayah,"balasnya.
" Terimakasih. Kemenangan ini aku berikan untuk ayahku tercinta. Ayah, kau fans pertamaku, yang telah membuatku berani menggapai mimpiku, hingga sekarang aku berada disini. Ini untukmu ayah, " ujar  Emma sambil melambaikan tangan dan memberikan ciuman jauh padaku. Bertapa bangganya aku pada peri kecilku itu.

****
Mungkin,sekarang memang saatnya aku harus mengembalikannya.  Penyakit merengut
mimpinya, hingga akhirnya dia harus menyerah.  Malam itu, dia berbaring lemas di kamarnya,
sambil menangis.

" Ayah,Terima kasih.  Maafkan  aku tidak bisa jadi idola terbaik untukmu,
" bisiknya sambil memelukku untuk  terakhir kali. Pelukkan hangat yang tidak
pernah bisa aku lupakan. Kau tahu kenapa aku mengidolakanmu? Karena pelukkanmu
keajaiban terindah dalam hidupku. Emma, semoga kau berbahagia disana.
" Ayah, ayah, aku menang!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!