Oleh: Danis Syamra (@danissyamra)
Disebuah desa terlibat percakapan seorang kakek yang sudah tua. Dia sedang mengantarkan seorang wanita ke sebuah klinik bersalin yang ada di desa tersebut.
“selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?” Sapa dokter tersebut kepada kakek saat sang kakek mengantarkan masuk perempuan itu untuk periksa kehamilan. “ini anak bapak?” tanya dokter tersebut.
“bukan bu dokter, dia istri muda saya”. Jawab kakek.
Sang dokter terkejut dengan pernyataan dokter tersebut. Dia bingung bagaimana mungkin seorang kakek-kakek tua yang kaya raya dapat menghamili seorang istri mudanya yang berumur 21 tahun.
Kakek tersebut berverita tentang kegagahannya yang masih bisa menghamili istri mudanya kepada sang dokter.
Lalu dokter berbicara kepada kakek tersebut setelah memeriksa sang istri muda. Dengan tatapan iba dokter berbicara. “kek saya ada sebuah cerita. Ada seseorang yang lugu. Dia ingin memburu seekor harimau ganas di hutan dekat desanya. Lalu orang tersebut bukannya membawa senapan yang bisa digunakan untuk menembak harimau tersebut, ia malah membawa sebuat ketapel saja. Lalu saat harimau itu muncul dihadapannya, orang tersebut mengarahkan ketapelnya ke arah harimau tersebut. Lalu harimau tersebut mati”. Cerita sang dokter kepada kakek.
“ahh.. itu mang nggak mungkin dok. Nggak mungkin harimau itu mati sama orang tersebut. Pasti ada orang lain yang nembak harimau itu.” Bantah kakek tersebut.
Lalu dokter itu memandang ke arah sang kakek dengan tatapan sedih sekaligus iba. “ya begitulah kek. Sama halnya dengan keadaan istri muda kakek saat ini.” Ujar dokter kepada kakek tersebut yang langsung merasa terpukul begitu sadar arti ucapan sang dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!