Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Senin, 31 Januari 2011

Yang Kau Butuhkan Hanyalah Fans

Oleh: @reynaldosiahaan



Berbicara mengenai dunia hiburan, orang-orang pasti akan sangat senang untuk menyinggung kehidupan seorang superstar. Seorang superstar tentunya mengalami proses yang panjang dan sulit menuju puncaknya. Namun, dibalik kehidupan seorang superstar pastinya selalu ada orang-orang yang mendukung proses itu. Keluarga, pasti. Orang-orang terdekat, tentunya. Yang paling penting adalah para penggemar atau yang kerap disapa dengan sebutan Fans. Sama halnya dengan ungkapan, di balik kesuksesan seorang pria  selalu ada wanita yang bertangan dingin. Demikian pula, di balik kesuksesan seorang superstar selalu ada banyak fans yang fanatis.

Kunci sukses di dunia hiburan pada hakikatnya adalah sederhana, mampu mempesona dan memiliki fans. Tidak ada superstar tanpa fans. Namun, posisi superstar danfans sering atau bahkan selalu memiliki gap yang menjadikan superstar itu seperti sosok terpuja (di atas) dan sosok pemuja (di bawah). Hal ini seakan memberikan adanya sebuah istilah yang dinamakan kasta antara superstar dan fans. Terkadang kehadiran seorang fans di dekat superstar seperti dijadikan pengganggu. Jika kita melihat kalimat pertama paragraf ini lagi maka kita akan menemukan bahwa seharusnya tidak ada muncul yang dinamakan kasta.

Apa yang menjadikanmu seorang fans? Adanya yang diidolakan. Pada dasarnya ini hanya masalah perbedaan nasib dimana orang itu menjadi yang teridolakan sementara kita menjadi yang mengidolakan. Menjadi fans dan menjadi superstar adalah keadaan yang saling melengkapi. Sangat dibutuhkan kerjasama antara keduanya untuk dapat menjadikan sebuah dunia hiburan.

Fans adalah bagian terpenting dalam perjalanan karir seorang superstar. Oleh karena itu menurut saya pribadi , kedekatan antara fans dan superstar seharusnya menjadi salah satu bahan pertimbangan utama oleh superstar itu sendiri. Bayangkan saja jika setiap minggunya seorang superstar meluangkan waktunya sejam atau dua jam untuk mengadakan kumpul bersama kelompok penggemarnya. Hal tersebut akan membuat para penggemar tidak hanya tersanjung tetapi merasa dekat dengan idolanya. Dekat berarti tidak ada kasta di antara mereka. Sayangnya saya tidak terlalu melihat hal seperti ini di dunia hiburan saat ini. Fans dianggap seakan-akan menjadi efek dari proses menjadi superstar bukan sebagai bagian terpenting dari proses itu sendiri.

Tulisan ini hanyalah sebuah buah pikiran dan opini dari seorang biasa yang baru belajar menjadi fans. :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!