Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Senin, 17 Januari 2011

Pecinta Rahasia itu adalah Cinta Diam-Diamku


Oleh: Danis Syamra (@danissyamra)

hah? Bunga mawar lagi?. Aku membatin saat menemukan setangkai bunga mawar merah yang merekah di atas mejaku. Ini sudah yang kesekian kalinya aku mendapati setangkai mawar di mejaku sat aku baru datang ke sekolah di pagi hari.
                Aku mulai merasa mulai terganggu. Hampir setiap hari aku mendapati berbagai benda di meja belajarku. Pernah suatu hari aku mendapati setangkai bunga mawar yang direkatkan pada sebuh kertas yang ternyata adalah sebuah surat cinta. Lalu kubaca surat itu.
Dear Kirana,
                Maaf kalau kamu merasa sedikit terganggu dengan kelakuan aku. Percayakah kamu dengan cinta pandangan pertama? Aku percaya, sebab sejak pertama aku melihat kamu, aku langsung dapat memastikan bahwa aku cinta kamu.
                Mungkin ini terlihat lucu dan kamu menilaiku sedikit pengecut. Kita sudah kelas 2 SMA tapi aku masih saja tidak berani mengungkapkan perasaan secara langsung kepadamu. Tapi aku berjanji bila waktunya tiba, aku akan muncul kehadapanmu dan akan ungkapkan rasa cinta ini langsung kepadamu. Aku harap kamu tidak membenciku, sebab yakinlah aku tidak akan berbuat negatif kepadamu.
                Aku tahu kamu suk dengan bunga mawar, jadi ku harap kamu masih menyimpannya samapai kita bertemu nanti, walau mawar itu sudah kering sekalipun.

                                                                                                                                                                Salam cinta,
                                                                                                                                                                Pecintamu (AP)
Kulipat dan kumasukkan surat bersama bunga mawar itu kedalam tasku. Baiklah, aku akan tunggu sampai dimana kamu menjadi pecinta rahasiaku. Gumamku.
****
                Setangkai bunga mawar itu masih terus memulai hariku di sekolah dan akupun dengan gilanya menuruti keinginan sang mr. X untuk menyimpan semua bunga itu. Dan sang pecint rahasiaku sering sekali mengirimkan berbagai kejutan-kejutan yang sangat aku sukai. Lalu suatu hari saat pulang sekolah aku menuliskan pesan untuk sang mr. X
Dear mr. X
Maaf aku sudah jenuh dengan semua ini, tunjukkan diri kamu atau aku akan membenci kamu. Sebab jujur aku menyenangi karakter kamu yang benar-benar bisa mengerti kemauan aku. Temui aku atau aku akan membenci kamu.
****
“Ki,sabtu besok kamu ada waktu kosong nggak?” Ardi tib-tiba bertanya kepadaku.
Entah kenapa mukaku memerah. “aku nggak kemana-mana kok sabtu besok, mang kenapa?” tanyaku kepada cowok yang aku sukai sejak kelas 1.
“kita jalan yuk, kamu bisa nggak?” tanyanya sedikit malu-malu.
“Oh God”. Gumamku yang tak terdengar oleh Ardi. Aku udah nunggu hal ini sejak dulu. Aku membatin. “hmmm gimana yah.. boleh deh”. Aku sedikit menjul mahal kepada cowok yang sudah aku taksir sejak awal masuk sekolah. Aku menjadi mengetahui segala sesuatu tentng cowok berponi ini. Aku tahu warna kesukaannya, makanan favoritnya, hobi kesukaannya dll. Dan tentu saja aku tahu hal itu dari orang lain. Ya benar, aku adalah penggemar rahasia Ardi Pranegara.
****
Saat jalan
“Ehhhmm”. Ardi berguman memulai pembicaraan setelah kita selesai menonton film. “Ki, maafin aku yah”.
“loh maaf buat apa?” Aku bertanya bingung ke arahnya
“apa kamu masih simpan semua tangkai mawar itu ki?” tanyanya kepadaku.
Jegerrr… Aku seolah terbangun daari mimpi. “tangkai mawar?” tanyaku kepadanya
Lalu Ardi menggenggm tanganku. “iya ki, aku secret admirer itu. Aku yang selalu menaruh setangkai bunga mawar di mejamu di pagi hari. Aku yang menuliskan surat itu kepadamu”. Ucapnya kepadaku yang terbengong-bengong.
“Ki, mau nggak kamu jadi pacarku”. Lanjutnya
Aku masih terdiam,. Aku tidak menyangka cowok yang selama ini aku cintai diam-diam adalah cowok yang sama yang selalu meletakkan bunga mawar di mejanya. “Ar, sebenarnya aku pun juga udah suka sama kamu sejak pertama kita kelas 1 dulu” jawabku jujur.
“jadi…?” tanyanya menggantung.
Aku mengangguk tanda setuju. “aku mau jadi pacar kamu secret admirerku”
“YESS” Ardi berteriak girang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!