Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 25 Januari 2011

Lapar

Oleh: Azka Shabrina @azkashabrina


Mengapa menjauh, Sayang? Mengapa resah? Kemari, mendekatlah. Jangan menjerit kalau tidak ingin lelah. Tidak akan ada yang mendengar. Kita jauh dari ingar bingar. Ini hanya aku. Dari ujung rambut hingga ujung kuku. Memang dingin membeku, tapi ini tetap aku.

Kemari, Sayang. Berhenti mengiba-iba. Salahmu sendiri membuatku jatuh cinta. Dari dulu aku tahu cinta mematikan segala. Otak, nafsu, bahkan binar mata, menjadi tiba-tiba hampa. Kau yang menghampakan. Tanpamu, hidup jadi tidak terasa. Kita cocok, Sayang. Mataku memandang hampa sementara matamu berbinar riang. Aku hanya seonggok daging tanpa daya sementara dirimu hidup dan berjiwa. Kita saling melengkapi, Sayang, tidakkah kaulihat?

Sayang? Kenapa? Kau begitu tega. Hanya demi dirimu aku berjalan menyeret hampa dan duka. Aku hanya ingin memelukmu, mengapa meronta? Aku lapar. Aku butuh makanan segar. Ada di dalam sana, di rongga dadamu, meraung bergetar
:hatimu.

Hanya satu, dan milikku.

Kau, milikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!