Oleh Muhamad Hamdani Syamra
“aduh gue mau kalian bawa kemana sie?” mataku ditutupi kain oleh teman-temanku dan aku digiring ke suatu tempat entah dimana.
“udah kamu tenang aja Ren, kita bakal kasih surpise ke elo deh. Surpise yang nggak bakal elo lupa. Hihii”. Winda tertawa geli.
Haduh,aku mau dibawa kemana sie sama Winda dan Tara. Aku berfikir dalam hati. ‘pokoknya ini hadiah ultah elo yang ke 17. Dan kita yakin elo nggak bakal lupain ini semua deh Ren, percaya sama kita”. Tara menimpali perkataan Winda.
“Ren, elo itu fobia dengan air kan yah?” Winda bertanya kepadaku.
“iya Win, Hydrophobia, dulu gue pernah hamper tenggelem di laut gara-gara kapal motor yang gue naikin tenggelem. Semenjak itu gue phobia sama air apalagi sama yang namanya kolom renang ataupun laut.” Aku menjelaskan kepada sahabat-sahabatku.
“yudah kita udah sampe nih, ayo Tar, tuntun Reni turun dari mobil”. Kami sudah tiba ditempat yang dituju oleh Winda dan Tara.
****
15 menit kemudian
“oke siap-siap yah Ren”. Winda melepas kain yang menutup mataku. Saat aku membuka mata dan melihat tiba-tiba aku melihat sebuah kolom renang dihadapanku.
“SURPRISE!!” Winda dan Tara berteriak dan mendorongku jatuh ke dalam kolom renang yang ada di rumah Tara.
“tolong..tolong…tolong…. gue tenggelem.. tolong…” aku meraung-raung mengais udara agar aku bisa naik lagi ke permukaan. Sia-sia. Badanku diliputi kepanikkan dan kakiku bergerak tidak beraturan yang menyebabkan tubuhku cepak letih dan perlahan-lahan tenggelam.
“kalian tega yah… aaubbbhh” air masuk ke mulutku. “tolongin gue dong.. gue tenggelem nih…” aku melihat Winda dan Tara malah menertawaiku.
“selamat ulang tahun yah Reni sayangg…” mereka masih tertawa. Sialan, temen seperti apa mereka. Pikirku.
“woi.. tolongin gue.. guee udah lemes nih. Gue tenggelem nih nanti” aku masih meraung-raung sementara mereka masih tertawa.
Kakiku mulai melemas. Aku pasrah tenggelam di kolom renang sahabatku sendiri. Lalu tiba-tiba kaki ku menyentuh lantai kolon renang. “loh?” aku bengong dan terheran-heran. “loh, ternyata kolom renang ini tingginya cuma sedada aja yah?” kataku pada diriku sendiri.
“haahaaa, makanya jangan panikan dulu.” Winda berteriak dari pinggir kolom. Lalu akupun berjalan menuju pinggir kolom renang.
Saat dipinggir kolom aku meminta bantuan kepada Winda dan Tara agar menarikkku naik ke atas. Seketika aku malah menarik mereka agar mereka berdua jatuh ke dalam kolom.
“rasain tuh balesan dari gue, biar kita adil basah semua, hahahaa”. Aku berkata girang kea rah mereka.
“hahaha, kamu ini yah” Tara dan Winda lalu merubungi dan kita bermain air sekaligus merayakan ultahku di kolom renang yang ada di dalam rumah Tara. Lalu kami pun melewati hari ultahku ini seharian bertiga dan aku mendapatkan kado yang lebih baik. Penyakit Hidrophobia ku telah sembuh dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!