Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Rabu, 05 Januari 2011

Menutup Malam

Oleh: @lintangkertys
Catatankakilintang.blogspot.com

Oke, selamat malam pendengar. Akhirnya Dini kembali lagi buat menemani malam panjang kalian sampai jam 12 malam nanti.”
Hari ini, Dini bermalam di studio lagi. Menjadi penyiar merupakan obsesi Dini sejak kecil. Ya, dengan menjadi seorang penyiar, ia bisa mengenal banyak orang dan berteman dengan mereka. Banyak hal yang ia dapat sejak mendapat pekerjaan ini setahun yang lalu. Ia bisa mendengar banyak cerita dari puluhan orang setiap malamnya dengan karakter dan akhir cerita yang berbeda. Tentunya, dengan variasi topik yang dibicarakan. Seperti sekarang.
“Dini mau ngucapin selamat malam dulu nih buat yang lagi gabung. Buat yang udah terkantuk-kantuk mau tidur juga tetep ya nyalain radionya. Hm, apa kabar nih semuanya? Baikkan? Ya, topik kali ini adalah... selamat malam!” Dini menghela nafasnya. “Ayo gabung ya, buat yang mau ucapim selamet malam. Buat teman, keluarga, pacar, atau orang yang mungkin nggak mungkin kamu temuin lagi. Oke, sambil menunggu sms-sms masuk ke nomor 08123454321, Dini puterin lagu untuk kamu semua. Mungkin agak sendu, hehehe… Oya, telepon juga bisa.”
Di studio, Dini duduk sambil bersandar di kursi. Beberapa lagu-lagu sendu mulai terdengar. Badan terasa lelah sekali. Tetapi, bagaimana lagi? Ini satu-satunya cara menghilangkan dia dari pikiran Dini. Semoga lelaki yang dimaksud mendengarkan.
“Ya, Dini balik lagi disini masih nemenin kalian. Udah ada beberapa sms masuk. Dini bacain ya! Ada Vira yang katanya lagi on the way naik bus. Katanya, pengen banget ngucapin selamat malam buat ayahnya yang…oh, ternyata lagi dirawat. Katanya, ‘Ayah, bangun ya… Sebentar lagi Vira sampai Bandung. Tunggu Vira’. Vira, Dini juga titip salam ya buat ayah kamu. Semoga cepet sembuh. Dini doain dari sini juga,” Dini diam sejenak. “Oke, ada lagi nih dari Angga. Dia lagi kesepian banget, katanya. Kalau malam-malam gini, katanya sih dia jadi inget sama mantannya yang nggak bisa tidur kalau nggak ditemenin. ‘Selamat malam, Rin! Tidur yang nyenyak ya’”
Dengan setia, Dini menemani pendengar menutup malam. Diiringi backsound, pesan-pesan singkat yang diterima ia bacakan sepenuh hati. Penuh perasaan. Bahagia maupun sedih. Sedikit ada rasa iri di hatinya. Tapi Dini sadar, suatu saat nanti, Tuhan mengirimkan orang yang tepat untuknya.
Sudah hampir pukul 12 malam. Acara sudah hampir selesai ditandai dengan kata-kata penutup yang diucapkan Dini. Tapi sebuah telepon akhirnya masuk malam itu.
“Halo…”
“Ya, halo, listener! Siapa? Dimana?”
“Di rumah. Nama gue nggak penting,” jaeab suara di seberang dengan datar. Baiklah, terserah, pikir Dini. “Oke kalau gitu. Mau ngucapin selamat malam untuk siapa?”
“Buat kamu, kamu yang belum tidur. Jangan nangis lagi ya. Hm, gue yakin lo belum tidur. Hei, gue mau bilang sesuatu sama lo. Oke, terserah lo pikir gue pengecut atau apa. Gimana gue mau bilang? Lo tiba-tiba marah sama gue tadi pagi. Gue nggak ngerti awalnya. Tapi, temen gue bilang, lo cemburu. Lo cemburu ngeliat gue sama adik gue. Itu Farah. Adik gue yang tinggal di rumah nenek sejak kecil. Hm, Gue yakin lo denger disana. Tapi terserah lo peduli apa nggak, secara gue emang bukan siapa-siapa lo.” Pemilik suara itu berdeham, ia diam beberapa saat. “Tapi gue sayang lo. Selamat malam.”
Telepon ditutup. Dini terdiam. Putra? Ya, ia yakin itu dia. Tubuhnya terasa lemas. Ia jadi ingat kejadian tadi pagi. Penyiar pun akhirnya menutup acara sekaligus menutup malam. Ia meninggalkan studio. Ponselnya bergetar. Siapa lagi? Putra.
Aku antar kamu pulang. Aku di bawah.
Sekali lagi, Dini bersyukur menjadi penyiar. Ia bekerja seperti tukang pos, menyampaikan pesan, info, atau apapun ke seluruh kota. Bahkan sampai larut malam. Dan, kali ini, sebagai imbalannya, ia mendapatkan orang yang ditunggu selama ini. Lewat radio. Yeah, Goodnight, radio!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!