Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 13 Januari 2011

Hanya Ada Aku!

Oleh Tenni Purwanti
Akun twitter : @rosepr1ncess


Aku tak pernah merasakan atmosfer persaingan sehebat ini sebelumnya di kantor. Ketika mengajukan promosi jabatan, atasanku mengatakan sudah ada yang menempati posisi yang aku inginkan. Saat hendak melakukan lobi dengan rekanan perusahaan, aku dikatakan terlambat, karena ternyata sudah ada utusan perusahaanku yang datang. Aku tidak pernah tahu siapa orang itu. Aku tak pernah tahu dimana dia berada. Mengapa semua yang seharusnya menjadi proyekku kini ada di tangannya?
Aku mencari tahu siapa orang itu. Aku datangi ruang kerjanya. Aku telusuri data-data pribadinya dari teman dekatku yang bekerja di bagian personalia. Temanku hanya mengatakan satu hal yang membuatku terkejut
“Dia mirip kamu, mulai dari wajah, cara berpenampilan, sampai kecerdasan, dan kinerja di perusahaan ini. Dia memang baru tiga bulan di kantor ini. Mulanya ia diterima di departemen lain, tapi melihat segala-galanya mirip kamu, akhirnya Manajer kamu meminta dia untuk menggantikanmu sementara, selama kamu cuti melahirkan.  Setelah kamu kembali ke kantor ini, dia malah diangkat ke jenjang karir yang lebih tinggi, yaitu jadi asisten Manajer kamu. Aku tidak bisa membayangkan dua orang yang benar-benar mirip akan bekerja sebagai atasan dan bawahan,”
Aku putuskan berhenti menyimak penjelasan dari temanku. Aku langsung meninggalkannya dan menemui perempuan itu di kantin kantor. Kata temanku dia sedang berada di sana untuk makan siang.
Aku mencari-cari orang yang “katanya” mirip denganku. Tentu tak akan sulit mencarinya. Dan benar saja. Perempuan itu sedang menyantap nasi goreng seafood dengan segelas jus jeruk yang diatasnya dilumuri float. Orange Float tepatnya. Makanan dan minuman favoritku setiap kali makan siang di kantin ini.
Aku tidak menyapanya. Aku hanya memperhatikan gerak-geriknya. Ia makan dengan tangan kiri. Sama denganku. Dia tidak bicara selama makan, masih sama persis sepertiku. Dia menyisihkan bawang dan sayuran di sisi piring dan tidak menyantapnya. Benar-benar seperti diriku. Aku terus mengikuti aktifitasnya selama sisa kerja hari ini.
Aku mengikutinya sepulang kerja. Jalan yang ia tempuh pun ternyata sama dengan jalan yang ku lalui untuk menuju rumahku. Memasuki gang sempit, aku langsung menyapanya.
“Hei!”
Perempuan itu menoleh.
Tuhan, aku terkejut melihat wajahnya. Aku seperti bercermin.
“Kamu memanggil saya?”
“Iya, kamu. Siapa lagi? Hanya ada kita berdua di gang sesempit ini,”
“Ada apa ya?”
“Kamu siapa?”
“Seharusnya aku yang bertanya, kamu siapa? Mengapa tiba-tiba memanggil saya?”
“Kamu adalah orang yang datang ke kantorku untuk melamar pekerjaan di departemen lain. Tapi akhirnya Manajerku merekrut kamu untuk menggantikan aku selama aku melahirkan. Setelah cuti melahirkanku habis, aku terkejut karena kamu bukan saja menggantikan posisiku di kantor, tapi mengambil promosi jabatanku. Sekarang kamu menjadi Asisten Manajerku. Siapa kamu? Mengapa kamu sangat mirip denganku? Ada apa di balik kedatangan kamu ke kantorku dan merenggut semuanya dariku?”
“Aku tak pernah bermaksud merenggut apapun yang kamu punya. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Aku justru terkejut tiba-tiba ada orang yang mirip denganku, mengikutiku sampai seperti ini, lalu mencegatku seperti ini. Apa maksud kamu melakukan semua ini?”
“Aku hanya ingin tahu siapa kamu,”
“Tentu kamu sudah tahu namaku dari bagian personalia. Besok akan ada perkenalan secara resmi dari Manajer tentang pengangkatanku sebagai Asisten-nya. Datang saja besok ke kantor, maka kau akan tahu lebih banyak tentang aku,”
Aku langsung mencekik leher perempuan di hadapanku itu. Aku tidak akan membiarkan dia hidup. Kalau bukan dia yang mati, maka aku yang akan mati. Aku percaya itu. Dia adalah orang ke-lima yang begitu mirip denganku. Dulu teman-temanku pernah mengatakan, kalau sampai aku bertemu dengan orang yang mirip denganku sampai lima kali berturut-turut, maka berarti ajalku sudah dekat. Aku tak mau mati secepat itu hanya karena menemukan perenpuan ini! Perempuan ini adalah perempuan ke-lima yang telah kutemui.

***
            Hari ini adalah pengangkatan secara resmi diriku sebagai Asisten Manajer. Mulai hari ini, selain jenjang karir menjanjikan plus gaji yang tinggi, jabatanku adalah penghubung agar aku bisa selalu dekat dengan selingkuhanku, sang Manajer. Beberapa bulan lagi aku bisa membujuknya untuk segera menikahiku.
            Suamiku tak akan tahu aku selingkuh. Dia hanya tahu, selepas melahirkan aku mati karena dirampok orang dan dibunuh dengan sadis. Padahal aku masih hidup dan menggantikan posisi perempuan yang mirip denganku itu. Dia sudah mati dengan leher tercekik dan tubuh penuh luka memar karena aku menghajarnya habis-habisan. Aku menelepon suamiku setelah membunuhnya dan mengatakan bahwa akulah yang terbunuh. Aku berpura-pura menjadi perempuan itu dan mengatakan bahwa aku telah berusaha menolongnya tapi apa daya, sang perampok melarikan diri.
            Untunglah suamiku tidak melakukan visum dan menerima kematianku begitu saja. Aku menghadiri pemakamanku, yang sesungguhnya adalah pemakaman perempuan itu. Lalu hari ini, aku melenggang bebas melanjutkan hidupku sebagai perempuan itu.
            Aku tak perlu memikirkan lagi suamiku yang tak berharta dan terus memberiku anak tanpa memikirkan bagaimana nasib anak-anaknya kelak. Sudah cukup sulit hidupku bersamanya. Aku sudah selamat dari maut dan kini menjalani hidup baru sebagai orang lain. Aku yakin hidupku masih akan panjang, karena aku telah bertemu dengan lima orang Doppelganger-ku dan kelima-limanya telah ku habisi nyawanya dengan cara yang hanya aku sendiri yang tahu.






1 komentar:

  1. Saya tidak tahu perihal tulis menulis
    Tapi,

    ceritanya jelek, tidak menarik, tidak menyetir perasaan pembaca.

    Itu sudah.

    Well saya pembaca walaupun bukan penggemar fiksi..

    Dan sialnya, saya tidak punya saran..

    Oh satu lagi, maaf kalau saya tidak pakai maaf sebelum komenter ;)

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!