Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 11 Januari 2011

Obrolan Miris Cabai Mengiris

Oleh:@maharaniezy
http://maharaniezy.tumblr.com/

Jeritan kokok si jantan bergerigi
memekik perih, lirih dalam runtuhan air
curahan isi hati
memeluk pagi, tapi tetap sembunyi

Bapak kurang tidur menjaga kebun cabai nak !
aroma ketiak-nya semerbak merebak
selangkangan-nya tersibak
sampai oral beriak
hati-nya tetap tegak
Karena harga Cabai mencekik pak !

hati, bengal jadi bidak
dalam kebun yang sepetak
kotak, kotak lalu kotak dan lagi kotak
Sungguh tiada rasional di otak

pilah-pilih dahulu
sana-sini ragu jangan malu-malu !
atau hitam tutupi kalbu
Apakah itu memang mau mu ?

Sunyi kemudian memaras..
Ah, aku malu..

hingga bulan bertamu
kau pun jemu
kemudian, kau adalah abu
lalu menjadi abu-abu

Terik tawarkan seikat cabai Berlamur di kulit kendur berkarat
Tangan berurat, lidah terlipat..
Hati mulai menggeliat,
aku lihat dosa-dosa disunat, peluh-peluh disulap..
Lalu, mata mengabur, berharap mabrur
Kaki menggayuti pedal reot, kuku-kuku mencuat, lutut memeot..
Sendal putus, rantai mengurus, kaki jauh dari mulus..

Tiga tetes air jatuh,
Dari liur,
Dari dahi,
Dari mata..
Rebut mengucur, hati sedikit hancur..
Lihat cabai teronggok dan berjamur........

Ya Tuhaannnnn !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!