Oleh: Josefine Yaputri
Mengapa aku di sini?
Mengapa aku begini?
Pada awalnya, tidak ada yang pernah terasa mudah.
Semua begitu absurd dan abstrak untuk dimengerti.
Kita ini manusia.
Diciptakan dengan akal budi dan hati nurani.
Kita manusia yang bahkan sering melupakan jati diri kita sendiri.
Menyalahgunakan akal budi dan hati nurani.
Menjadikannya sebagai alasan untuk berkuasa.
Saya tidak akan berceramah.
Saya tidak akan banyak bicara.
Pada awalnya, semua terasa begitu lambat.
Dulu kita selalu asyik menikmati setiap detik dalam hidup.
Kini semua berubah.
Kita tidak pernah bisa bernafas.
Satu tarikan nafas bisa dihargai dengan uang.
Kita berlomba-lomba untuk menghasilkan uang.
Kita berlomba-lomba untuk menjadi yang terkaya.
Hingga kita tidak pernah merasakan jalannya waktu.
Cinta pun begitu.
Pada awalnya, kita mengira ini hanya akan berlangsung sebentar.
Perasaan ini akan hilang dalam sekejap.
Perasaan ini tidak kita gubris sama sekali.
Sampai akhirnya kita menyerah.
Menyerah pada keadaan, saat cinta itu pergi meninggalkan luka.
Setiap kesempatan datang tanpa bilang.
Pada awalnya, kita begitu remeh menanggapinya.
Kesempatan untuk memberikan yang terbaik dalam tiap langkah hidup kita.
Kita menertawakan keadaan.
Kesempatan itu ternyata hanya datang sekali.
Dan penyesalan kemudian menertawakan kita.
Pada awalnya.
Dan pada akhirnya.
Mengawali sesuatu tidaklah pernah muda.
Kita menertawakan semua orang kecuali diri kita.
Hingga akhirnya kita belajar untuk bisa menertawakan diri kita sendiri.
Awalnya memang tidak mudah.
Tetapi saat kita sudah mempelajarinya,kita pasti bisa tertawa dan menangis dalam waktu yang bersamaan.
Belajarlah.
Dari awal.
Tentang hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!