Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Jumat, 04 Maret 2011

Rayuan Waktu


Oleh Rendy Doroii (@doroii)

Aku mencoba meregangkan tubuh bengkokku. Beban kehidupan yang menumpuk membuatnya tertindih. Dosa dan kesalahan membakarnya mendidih. Lihat kulitku, keriput tua, lemas dan longgar. Tak mampu lagi memeluk sisa ototku dengan sempurna.

Aku menyesap sedikit raga Kopi, sisa seruput Sang Waktu. Menuangkannya di piring kecil, dan membiarkannya dingin tertiup Waktu. Siapakah yang menyeruput panasnya Kopi? Siapakah yang membuat panasnya melemah dingin? Hingga nikmatnya berkurang banyak? Waktu.

Aku menatap Mawar kering di hadapku. Sekejap Ia indah. Tapi tak lama, setelah tersentuh jemari kotorku, ia melepuh seolah luka menganga bernanah. Ia meleleh bersama Waktu. Yang terus berlalu meninggalkanku. Tak peduli aku terjatuh.

Langkahku mengajak angin berkejaran di sela kakiku. Debur nyanyian pantai menghiburku. Aku menatap tubuh rentaku. Tanganku menggengam lembut jemari pasir menari. Tersenyum nikmati, kala Waktu merayuku. Bercinta dengan dunia. Bersetubuh dengan Waktu. Nikmati balut kemelut kalut Laut. Aku, bernafaskan aroma garam. Sementara Laut, mengajakku berdansa kelam. Selamat Malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!